You need to enable javaScript to run this app.

3 Siswa MTsN 1 Yogyakarta Hasilkan Pupuk Organik Cair Melalui Pemanfaatan Limbah Sampah Organik

  • Sabtu, 18 Juni 2022
  • Humas
  • 0 komentar
3 Siswa MTsN 1 Yogyakarta Hasilkan Pupuk Organik Cair Melalui Pemanfaatan Limbah Sampah Organik

Yogyakarta (MTsN 1 Yk) – Limbah sampah organik merupakan salah satu jenis limbah yang menjadi sumber permasalahan bagi dunia, begitu pula Indonesia. Walaupun, sampah organik ini lebih ramah lingkungan karena sifatnya yang mudah terurai. Namun, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, sampah organik menjadi penyumbang terbesar (57% dari sampah total) sampah di Indonesia (Data tahun 2021).

Hal tersebut memotivasi Guru Prakarya, Bahroni Nur Susilo, S.Pd.Si dan 3 siswa MTsN 1 Yogyakarta, yaitu Salma Karima Mumtaz, Tsabita Shafa, dan Barakatur Rizquna untuk melakukan pemanfaatan limbar buah-buahan, sayuran, serta limbah gabungan keduanya melalui budidaya maggot. Mereka melakukan kegiatan tersebut dengan memanfaatkan sampah dari pasar Giwangan yang bersebelahan dengan madrasah.

Melalui pemanfaatan limbah buah-buahan dan sayuran ini, mereka mampu menghasilkan ratusan maggot dan puluhan Pupuk Organik Cair (POC). Maggot ini bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti ayam, bebek, dan ikan. Sedangkan untuk POC tersendiri bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman dan sayuran. Sehingga hasil dari pemanfaatan limbah ini nanti kedepannya bisa diperjualbelikan untuk dimanfaatkan oleh warga madrasah maupun sekitar lingkungan madrasah.

Menariknya, POC itu berwarna warni. POC yang warna pink dihasilkan melalui budidaya maggot dari buah-buahan. POC yang berwarna coklat muda itu dihasilkan melalui budidaya maggot dari buah dan sayur. Sedangkan POC yang berwarna hijau tua dihasilkan melalui budidaya maggot dari sayuran.

“Melalui aktivitas seperti ini, anak-anak akan terlatih untuk bisa memanfaatkan limbah organik di rumahnya masing-masing. Aktivitas ini mampu mengasah kemampuan berfikir, berempati dengan peduli lingkungan, dan jiwa wirausaha.” terang Bahroni, guru pembimbing.

Salma Karima Mumtaz, salah satu siswa peneliti, mengaku sangat senang bisa melakukan kegiatan pemanfaatan limbah organik ini bersama kedua temannya. “Kegiatan seperti ini sangat menarik bagi kami, walaupun aromanya bau dan tidak sedap dipandang. Melalui kegiatan ini, kami jadi mampu  memanfaatkan limbah organik yang ada di lingkungan rumah masing-masing.” ujar Salma. (Tim Publikasi Matsayo)

Bagikan artikel ini: